Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri kembali beraksi menggerebek sarang teroris. Kemarin (9/10) Densus 88 menggerebek sebuah rumah kos-kosan di bilangan Kelurahan Cempaka Putih, Jalan Ciputat Raya, Tangerang Selatan, Banten. Penggerebekan tersebut menewaskan dua DPO teroris yang diburu yakni Syaifudin Zuhri (SZ) alias ustad Saefudin Jaelani dan saudaranya Mohammad Syahrir.
Selain itu Polisi juga berahasil menangkap empat orang lainnya. Dalam penyergapan sempat terjadi aksi baku tembak yang berlangsung sekira 30 menit dari pukul 11.30 WIB-12.00 WIB. Sebuah ledakan diikuti rentetan tembakan terdengar dari lokasi kejadian. Bahkan para teroris sempat melakukan perlawanan dengan melempar bom paralon dari dalam rumah.
Saat wartawan mengkonfirmasi hal tersebut kepada Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri dia hanya mengangkat jempol tangannya. "Insya allah, Insya Allah," ujarnya di Mabes Polsri, Jalan Trunojoyo Jakarta, Jumat (9/10).
Ketika melakukan penyisiran usai penggerebakan polisi menemukan lima buah bom dan bahan peledak siap meledak di temukan di dalam rumah tempat mereka bersembunyi. Bahkan dua bom sempat meledak yang dilempar Syaefudin dan Syahrir. Sumber di kepolisian menuturkan bahwa Jaelani ditembak di dekat Pusdiklat Departemen Agama di daerah Ciputat, Jumat 9 Okotber 2009. "Benar samping Pusdiklat Depag. Tidak jauh dari Polsek Ciputat," ujar salah satu petugas Polsek CIputat yang tidak ingin disebut namanya.
SZ disebut-sebut sebagai pengganti Noordin M Top. Sejumlah pengamat terorisme menuturkan bahwa sang ustad cukup kuat posisinya dalam jaringan ini. "SZ, dia kuat," kata pengamat terorisme, Al Chaidar.
Kata Al Chaidar, SZ punya kapastitas untuk jadi pengganti Noordin. "Dia seperti Noordin dalam masalah agama, dia juga bisa berhubungan dengan donatur," tambah dia.
Selain itu, tambah dia, "SZ juga bisa merekrut dan membuat manajemen pergerakan."
Menurut Al Chaidar, SZ direkrut sejak tahun 2002 oleh jaringan Noordin M Top. "Sudah tujuh tahun," tambah dia.
Dalam dua laptop Noordin, polisi menemukan tulisan SZ. SZ menyebut dirinya punya posisi penting dalam jaringan Al Qaeda. "Sejak 2005 sampai saat ini, si abi punya posisi strategis jaringan Al Qaeda Asia Tenggara."
Dia adalah pimpinan lapangan sekaligus perekrut pelaku bom, Dani Dwi Permana dan Nana Ikhwan Maulana. SZ juga berperan merekam seluruh persiapan dan kejadian teror bom di dua hotel nahas tersebut. Di sela-sela proses rekaman pernyatan Dani dan Nana, SZ menyerukan kalimat, "Amerika hancur, Australia hancur, Indonesia hancur."
Kabar tewasnya dua teroris Syaifudin Zuhri (SZ) dan Syahrir pada penggerebekan di Ciputat, Tangerang, diduga menghancurkan jaringan teroris di Indonesia. Hal ini karena keduanya merupakan orang terakhir yang dapat berhubungan langsung dengan pemimpin Osama bin Laden di Afghanistan.
"Dengan tewasnya mereka, maka habislah sudah jaringan teroris di Indonesia," kata pengamat teroris Mardigu Wowiek Prasantyo kepada detikcom, Jumat (9/10).
Menurut Mardigu, jaringan teroris di Indonesia terdiri dari dua kelompok. Kelompok terkuat yakni mereka yang datang langsung dari pendidikan di Afghanistan dan bertemu langsung dengan Osama.
Baik Syaifudin maupun Syahrir, kata Mardigu, memiliki jaringan yang berhubungan langsung dengan gerakan terorisme di Afghanistan.
"Mereka yang datang dari Afghan yang langsung berhubungan dengan Osama sudah tidak ada lagi. Sedangkan mereka yang merupakan pengikut dari sempalan-sempalan gerakan itu tidak mungkin berani, itu tidak aman," ungkap hipnoterapis yang sering bermitra dengan Polri menangani tersangka teroris ini.
Sunday, October 11, 2009
Penerus Noordin M Top Habis
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment